Book #6 : Pertanyaan Tentang Kedatangan

in #book7 years ago (edited)

Dalam hidup kita akan sering menemui berbagai pertanyaan dari orang-orang sekitar kita. Seperti, "Kapan lulus?" "Kapan menikah? "Anaknya sudah berapa?" Pertanyaan yang mudah sekali untuk diucapkan, namun tanpa disadari pertanyaan tersebut bisa saja telah melukai perasaan seseorang. Seperti apa yang dirasakan oleh Azhar dan istrinya, Vidia. Hal tersebut juga yang menjadi latar belakang lahirnya sebuah buku memoar penantian yang berjudul "Pertanyaan Tentang Kedatangan."

image

Nah, pada tulisan kali ini saya akan memberikan sedikit ulasan tentang buku tersebut kepada steemians. Sebuah buku karya Azhar Nurun Ala dan Vidia Nuarista yang bercerita tentang perjalanan kehidupan rumah tangganya yang diliputi banyak ujian dan pertanyaan.

Sekitar bulan Maret 2014, Azhar menikah. Dia menikah dengan Vidia, kakak kelasnya satu jurusan yang usianya tentu lebih tua darinya. Saat menikah ternyata Azhar belum lulus kuliah, belum memiliki penghasilan tetap sebagai penulis, tetapi Azhar memiliki keyakinan yang begitu besar untuk merayakan cintanya dengan cara yang mulia. Di usia 20 tahun Azhar sudah terbebas dari pertanyaan "kapan menikah?

image

Namun seperti apa yang Azhar katakan dalam bukunya, bahwa hidup adalah ujian. Pertanyaan berikutnya yang mulai datang menghampiri adalah pertanyaan kelulusan. Bagi Azhar, lulus kuliah mungkin bukan sesuatu hal yang penting. Karena baginya tanpa gelar sarjana, Azhar tetap bisa menulis buku. Namun demi membahagiakan orang terdekatnya, energi besar untuk lulus itu datang. Proses demi proses dilalui dengan tidak mudah. Lewat dukungan keluarga, dosen pembimbing, dan istri yang dengan sabar membantu akhirnya Azhar bisa menjawab pertanyaan "Kapan lulus?" di tahun 2015.

image

Pertanyaan demi pertanyaan dalam hidup tak henti datang. Apalagi di usia pernikahan yang menginjak 2 tahun dan tak kunjung diberikan anak atau momongan. "Sudah isi belum?" " Sudah punya momongan?" " Anaknya sudah berapa?" Pertanyaan itu semakin sering terucap bahkan dari orang-orang terdekat. Buku ini hadir menjadi media yang menumpahkan segala isi hati Azhar dan istrinya. Dengan bahasa yang menarik dan mudah dipahami tentunya. Membuat hati saya ikut teriris saat membacanya.

"Tiba-tiba kami merasa begitu banyak orang yang ikut campur dalam rumah tangga kami. Menyarankan apa yang harus dan tidak harus kami lakukan. Melukai istriku dengan pisau-pisau pertanyaan yang begitu tajam seolah mereka asah setiap hari. Membuat kami merasa bersalah atas sesuatu yang bagi kami bukanlah sebuah kejahatan." - Azhar

Hingga berbagai usaha kemudian mereka lakukan untuk memiliki anak. Mereka menjalani program hamil dengan sabar dan biaya yang tidak sedikit. Dari periode strip ovulasi hingga proses inseminasi. Sebuah proses panjang yang akhirnya sepasang garis merah datang menjawab penantian mereka.

image
image

📷 by @junr

Namun sekali lagi hidup adalah ujian, sehingga ke depan mungkin akan ada ujian lagi yang berdatangan. Tapi yakinlah bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar. Sayangnya buku ini hanya berjumlah 131 halaman. Sehingga terasa sangat singkat sekali.

Setiap manusia diuji dengan ujian yang berbeda. Tidak bisa aku membandingkan kehidupanku dengan kehidupan orang lain. Dan dalam segala proses yang kami tempuh itu, ada satu hal yang selalu kami pegang teguh : terus berbaik sangka pada Allah." -Vidia-

Nah, apakah steemians penasaran dengan kisah lengkap Azhar dan Vidia? Kalian bisa secepatnya memesan buku ini secara online, karena buku ini tidak tersedia di toko buku. Selamat membaca.




Salam hangat,
@yulimia

Sort:  

Buku yang sangat menarik untuk di baca. Kisah nyata kehidupan yang memang sering kita lihat dan dengar dalam kehidupan sehari-hari.
Tapi ada satu hal yang harus kita renungi dari kisah ini. Hidup memang ujian, tapi sesungguhnya ujian atau apapun yang terjadi dalam hidup kita adalah kita sendiri yang membuatnya dengan seijin Allah Ta'ala. Pikiran kita merupakan do'a itu sendiri. Jadi kita harus slalu mengontrol apa yang kita pikirkan dan rasakan. Karena pikiran yang baik akan menarik semua hal yang baik.

intinya berbaik sangkalah terhadap Allah Ta'ala

**Salam #satujiwa mbak @yulimia

Terimakasih @alhasan diingatkan lagi untuk selalu berpikir positif..

Iya neng 😁😁😁 tetap semangat ya,,, nulis artikel terbaik. Salut buat kamu 😉😉😉

Congratulations @yulimia! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of posts published

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!

sangat menarik, menginspirasikan kita kalau bertanya harus hati-hati.

Benar sekali @arkan18 ayo segera membaca bukunya.

Buku yang sangat realistis.
Banyak orang sekitar mencampuri urusan kita.
Terutama pada saat anak gadis ditanyai "kapan rencana menikah ? Sudah ada calon belum ?"
Apalagi bagi seorang gadis, mencapai umur 25 tahun merupakan sinyal bahaya besar.

Betul sekali @yuniasyaf tapi sepertinya menikah di usia 25 tahun adalah usia yang sudah matang.

Amin, semoga kamu akan segera menikah bila di atas umur kematangan.

Tahun depan saya sudah 25 tahun padahal haha

Kadang kita melihat orang lain lebih bahagia,padahal belum tentu, mungkin mereka lebih susah cuma mereka tidak pernah mengeluh.

Iya pak... Harus selalu banyak-banyak bersyukur

Buku ini bisa dikatakan membahas tentang orang yang kepo. 🤗
Tetapi, sejujurnya setiap pertanyaan mengenai kehidupan adalah motivasi yang

Orang yang kepo dan peduli itu beda-beda tipis ya mas @tusroni hahaaa.

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 68212.63
ETH 2645.42
USDT 1.00
SBD 2.69